Monday, December 9, 2019

Mengapa Hiroshima bisa dihuni sekarang? Padahal waktu paruh Uranium-235 adalah 700 juta tahun.

Saya memiliki uranium di dapur saya, dan sebagian besar memiliki waktu paruh 4,468 miliar tahun, namun dapur saya aman-aman saja kok (kecuali anjing saya pipis disitu hehe). Sebenarnya bukan tentang jangka paruh waktu dari benda radioaktif yang harus dikhawatirkan.


Pertama, inti bom nuklir memiliki sekitar 20% U-238 yang mana sama dengan permukaan granit di dapur saya. Secara radiologis, bahan-bahan tersebut hampir tidak berbahaya, karena energi besar yang tersimpan dalam nukleusnya dilepaskan dalam periode waktu yang sama luasnya, dan dalam bentuk sebagian besar partikel alfa, yang sama sekali tidak berbahaya kecuali terhirup atau tertelan.
Faktanya, kalium-40 yang ada di tulang Anda jauh lebih berbahaya — secara radiologis — daripada uranium alami, dan sama berbahayanya dengan U-235 yang biasa digunakan untuk membuat bom. Lebih buruk lagi, kalium-40 ada di dalam diri Anda (dan di dalam setiap makhluk hidup di Bumi).
Setiap menit dalam hidup Anda, kalium-40 di dalam tubuh Anda mengalami peluruhan sekitar beberapa ratus ribu atom. Dan memancarkan partikel alfa, yang dapat membunuh atau merusak sel-sel di dekatnya. Beberapa di antaranya memancarkan partikel beta atau bahkan foton dari energi gamma, yang bahkan lebih buruk. Namun, kita masih aman-aman saja toh?
Bagaimana bisa? Karena kita berevolusi untuk menanganinya. Tubuh kita secara rutin memperbaiki dari paparan kecil radiasi, dan dari studi lapangan kita tahu bahwa makhluk hidup — termasuk manusia — dapat dengan aman menampung paparan yang jauh, jauh lebih tinggi daripada itu. Kami menetapkan batas paparan di industri karena jika terjadi sesuatu maka itu adalah tanggung jawab industri tersebut, tetapi alam telah menetapkan batasnya jauh lebih tinggi — karena memang harus demikian.
Bahaya utama dari unsur uranium dalam bom adalah karena uranium termasuk logam yang secara kimia beracun, lalu meledak dan menyebar oleh angin, ia dengan cepat bereaksi dengan bahan kimia lain yang ada di lingkungan atau bergabung dengan jutaan ton uranium alami yang secara alamiah ada di lautan Bumi.
Bahaya sebenarnya terjadi dari reaksi fisi bom nuklir, yang menyebabkan kilat, ledakan, ledakan radiasi sesaat pada saat pembelahan (fisi). Di Hiroshima, ledakan radiasi itu berupa sinar-X dan neutron. Sinar-X semua diserap oleh udara yang kemudian menciptakan bola api, ketika senjata itu meledak seribu sembilan ratus kaki di atas tanah. Sedangkan neutron dapat mencapai permukaan tanah dan memecahkan inti atom (nuclei) dari benda yang ada di permukaan tanah tersebut, yang membuat hasil ledakan yang sangat radioaktif.
Materi ini, dalam bentuk isotop yang sangat berumur pendek, kemudian terus memecah dan melepaskan sejumlah besar radiasi berbahaya sampai akhirnya, dalam waktu satu minggu semua radiasi mulai menghilang. Setelah itu, ada beberapa isotop yang tersisa dengan paruh waktu menengah, beberapa di antaranya berbahaya bagi manusia. Khususnya, yodium yang merupakan ancaman karena dapat terkonsentrasi di tiroid dan menyebabkan kanker, meskipun hal ini tidak akan terjadi pada orang yang sudah mendapatkan banyak yodium dalam makanan mereka (dan kebanyakan orang Jepang mengkonsumsi makanan yang mengandung yodium). Selanjutnya adalah strontium-90 yang juga terdapat dalam tulang manusia, menyebabkan leukemia, karena merupakan analog kimia (identik) dengan kalsium.
Tetapi bom Hiroshima sebenarnya tidak begitu berhasil. Karena reaksi fisi yang kurang dari 2% dari inti bomnya, menghasilkan radiasi yang relatif sedikit. Semua zat yang panas hilang dalam beberapa hari. Yodium secara efektif hilang dalam beberapa bulan. Strontium secara efektif hilang dalam beberapa tahun. Dan hari ini, tidak ada yang tersisa secara fungsional.
Hiroshima masih radioaktif, begitu juga New York. Begitu juga Anda. Intinya semua Bumi adalah radioaktif, tetapi kita dapat menerimanya, karena masih dalam batas aman. Kita semua berevolusi , dan radiasi bukanlah wabah penyakit maut yang ajaib.
Tetapi sebenarnya, sebagian besar manusia terpapar oleh radiasi tidak wajar berasal dari unsur Radon yang dilepaskan oleh pembangkit listrik tenaga batu bara (PLTU), dan polusi dari PLTU tersebut membunuh puluhan ribu orang per tahun.

Penerjemah: Gambar diatas adalah peta radiasi matahari global yang menunjukkan jumlah radiasi matahari langsung, pancaran radiasi, dan radiasi yang terpantul. Radiasi matahari adalah energi radiasi yang dipancarkan oleh matahari dari reaksi fusi nuklir yang menghasilkan energi elektromagnetik. —Sumber: AmbientWeather
Untuk melihat peta yang lebih interaktif, Anda dapat mengunjungi: Global Solar Atlas
Terima kasih!