pembaca akan dimanjakan baik dari mata hingga ke pikiran. siapkan diri anda untuk membaca dengan menghemat pikiran dan membuat mata anda sangat rilex dengan semua yang telah disediakan penulis
Saturday, May 12, 2018
🌺Kebahagiaan yang hakiki...
✍Manusia dimanapun ia berada dan kapanpun ia hidup, senantiasa mencari kebahagiaan. Tidak ada satupun manusia yang dalam hidupnya mencari kesengsaraan dan juga keterperukan, karena hal tersebut adalah hal yang sangat menyakitkan atau membuat kedukaan manusia.
Namun sering kali di atas pencarian kebahagiaan tersebut, manusia menganggap bahwa kebahagiaan sejati adalah ketika hidup di dunia. Bagi orang-orang yang tidak beriman, ia menganggap bahwa kebahagiaan dunia adalah segalanya, hidup hanya satu kali, sehingga apapun yang dilakukannya di dunia atas dasar hedonisme atau pandangan kebahagiaan duniawi. Hal ini seperti hura-hura, mencari sex bebas, kebahagiaan atas jabatan, atau hal-hal lainnya yang dianggap bahagia.
Tentu saja, dalam hal mencari kebahagiaan, islam memiliki konsep tersendiri. Islam menawarkan konsep kebahagiaan sejati, yang tidak mungkin bisa didapatkan di dunia saja. Di dunia ini bagi islam, dan memang kenyataannya sangatlah semu. Sangat mudah orang mendapatkan kedukaan, kesakitan, kebangkrutan, kehilangan, dan lain sebagainya.
Banyak orang yang menempuh jalan yang salah dan keliru untuk mendapatkan kebahagiaan.
Sebagian menyangka bahwa kebahagiaan adalah dengan memiliki mobil mewah, Handphone yang canggih, memiliki rumah real estate, dapat melakukan tur wisata ke luar negeri, dan lain sebagainya. Mereka menyangka bahwa inilah yang dinamakan hidup bahagia.
Kebahagiaan bisa tergambar dalam kecukupan hati dalam perkara dunia. Sebagaimana sabda
Nabi صلى الله عليه وسلم,
“Yang namanya kaya (ghina’) bukanlah dengan banyaknya harta (atau banyaknya kemewahan dunia). Namun yang namanya ghina’ adalah hati yang selalu merasa cukup.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Allah dzat yang mengetahui kebahagiaan telah memberikan pengarahan yang sempurna dalam meraihnya. Allah berfirman,
مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِّن ذَكَرٍ أَوْ أُنثَى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَاةً طَيِّبَةً وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُمْ بِأَحْسَنِ مَاكَانُوا يَعْمَلُونَ
“Barang siapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” (An-Nahl: 97)
Kebahagiaan seorang mukmin semakin bertambah ketika dia semakin dekat dengan Tuhannya, semakin ikhlas dan mengikuti petunjuk-Nya. Kebahagiaan seorang mukmin semakin berkurang jika hal-hal di atas makin berkurang dari dirinya.
Seorang mukmin sejati itu selalu merasakan ketenangan hati dan kenyamanan jiwa. Dia menyadari bahwasanya dia memiliki Tuhan yang mengatur segala sesuatu dengan kehendak-Nya.
Kebahagiaan Sejati Menurut Islam adalah di Akhirat, sebagaimana firman Allah,
“Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.” (Al-Qashash : 77)
Dan jalan menuju bahagia yang sempurna dan hakiki adalah dengan penghambaan yang ikhlas dan murni dari cinta dan taqarrub kepada Sang Khaliq Allah Azza wajalla..
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah رحمه الله berkata,
وليس للقلوب سرور ولا لذة تامة إلاّ في محبة الله والتقرب إليه
"Tidak ada kebahagiaan bagi hati, tidak pula kelezatan yang sempurna, kecuali dalam kecintaan kepada Allah ta’ala dan mendekatkan diri kepada-Nya.”[Majmu’ Al-Fatawa, 28/32]
Wallohu a'lam
🍃Abu Yusuf Masruhin Sahal, Lc
✏📚✒.✨..🌺
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment