بسم الله الرحمن الرحيم
📚 Ilmu Nujum (Ilmu Perbintangan)
〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰
🏷 Yang dimaksud dengan ilmu nujum adalah keyakinan bahwasanya bintang-bintang memiliki pengaruh terhadap kejadian yang terjadi di alam, atau mengambil petunjuk dari keadaan di langit untuk menentukan kejadian di bumi, seperti kapan terjadinya musim hujan, waktu bertiupnya angin, panas, dingin, atau tentang kapan terjadinya kebahagiaan atau kecelakaan dan sebagainya yang semuanya itu ditentukan oleh keadaan bintang-bintang.
Ilmu Nujum terbagi dua ;
1⃣. Ilmu Tasyiir (التشعيير) ; yaitu menjadikan bintang sebagai petunjuk untuk mengetahui arah safar /perjalanan di daratan dan di lautan, atau untuk mengetahui arah kiblat, waktu-waktu shalat, waktu tergelincirnya matahari dan sebagainya.
Hal ini dibolehkan, bahkan tergolong salah satu nikmat diantara nikmat-nikmat Allah yang wajib disyukuri. Allah Ta’ala berfirman :
وَهُوَ الَّذِي جَعَلَ لَكُمُ النُّجُومَ لِتَهْتَدُوا بِهَا فِي ظُلُمَاتِ الْبَرِّ وَالْبَحْرِ ۗ
"Dan Dia-lah yang menjadikan bintang-bintang bagi kalian, agar kamu menjadikannya 'petunjuk' dalam kegelapan di darat dan di laut."
(Surat Al-An'am, Ayat 97)
"Yakni untuk mengetahui arah jalan kalian dan bukan untuk mengambil petunjuk tentang ilmu ghaib."
👤 Al Imam Al-Bukhari berkata bahwasanya Qotadah berkata :
"Allah menciptakan bintang-bintang untuk tiga hikmah : sebagai perhiasan langit, pelempar syaitan dan tanda yang dijadikan sebagai petunjuk arah. Barangsiapa yang menafsirkan selain itu, maka dia salah.."
Adapun sebagai perhiasan langit disebutkan dalam surah Al-Mulk ayat 5 dan Ash-Shaffat ayat 6 :
وَلَقَدْ زَيَّنَّا السَّمَاءَ الدُّنْيَا بِمَصَابِيحَ
"Dan sungguh, telah Kami hiasi langit yang dekat, dengan bintang-bintang."
(Surat Al-Mulk, Ayat 5)
Sebagai pelempar syaitan disebutkan dalam surah Al-Mulk ayat 5 dan Al-Jin ayat 9-10 :
وَجَعَلْنَاهَا رُجُومًا لِلشَّيَاطِينِ ۖ
".. dan Kami jadikannya (bintang-bintang itu) sebagai alat-alat pelempar setan,. "
(Surat Al-Mulk, Ayat 5)
Sedang sebagai petunjuk arah jalan disebutkan dalam surah An-Nahl ayat 15-16 ;
(وَأَلْقَىٰ فِي الْأَرْضِ رَوَاسِيَ أَنْ تَمِيدَ بِكُمْ وَأَنْهَارًا وَسُبُلًا لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ (١٥) وَعَلَامَاتٍ ۚ وَبِالنَّجْمِ هُمْ يَهْتَدُونَ (١٦)
"Dan Dia menancapkan gunung di bumi agar bumi itu tidak goncang bersama kamu, (dan Dia menciptakan) sungai-sungai dan jalan-jalan agar kamu mendapat petunjuk, dan (Dia menciptakan) tanda-tanda (penunjuk jalan). Dan dengan bintang-bintang mereka mendapat petunjuk."
[Surat An-Nahl 15 - 16]
2⃣. Ilmu Ta'tsiir (التأثير), yaitu meyakini atau mengakui bahwa bintang-bintang menentukan perkara yang akan terjadi di alam ; bahkan menentukan perkara yang akan terjadi di alam dengan melihat keadaan bintang-bintang.
Hal ini diharamkan bahkan termasuk kekufuran dan kesyirikan karena tergolong mengaku mengetahui perkara-perkara ghaib, dan tergolong sihir. Nabi ﷺ bersabda :
مَنِ اقْتَبَسَ شُعْبَةً مِنَ النُّجُوْمِ فَقَدِ اقْتَبَسَ شُعْبَةً مِنَ السِّحْرِ، زَادَ مَا زَادَ
"Barangsiapa yang mengambil satu cabang dari ilmu nujum, maka dia telah mengambil sebagian dari sihir, semakin bertambah (keburukannya) sejalan dengan bertambahnya apa yang dia ambil." (HR. Abu Dawud dan Ibnu Majah)
👤 *Syaikh Abdurrahman bin Hasan رحمه الله berkata di dalam Fathul Majid :
"Jika dikatakan bahwa ahli nujum kadang-kadang benar, maka kita katakan, kebenarannya sama dengan kebenaran dukun, kadang benar dalam satu ucapan tapi dia dusta dalam seratus ucapan, dan kebenarannya bukan atas dasar ilmu, akan tetapi 'kebetulan' sesuai dengan ketentuan/takdir Allah, yang akhirnya menjadi fitnah bagi orang-orang yang mempercayainya."
Wallahu ta'ala a'lam
📌 Maroji' :
1. Al-Irsyad Ila Shahiihul I'tiqod, karya Syaikh Dr. Shalih bin Fauzan Al-Fauzan
2. Fathul Majid Syarah Kitabut Tauhid, karya Syaikh Abdurrahman bin Hasan Alusy Syaikh
👤 Al Ustadz Abu Usamah Yusuf حفظه الله تعالى
No comments:
Post a Comment