Thursday, January 18, 2018

Keutamaan Surat Al Kahfi

Jangan Lupakan Membaca Surat Al Kahfi di Hari Jumat
Muhammad Abduh Tuasikal, MSc  August 13, 2009 Amalan 56 Comments 118,966 Views

    

“Barangsiapa yang membaca surat Al Kahfi pada hari Jum’at, dia akan disinari cahaya di antara dua Jum’at.” (HR. An Nasa’i dan Baihaqi. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shohih sebagaimana dalam Shohihul Jami’ no. 6470)

Betapa banyak orang lalai dari amalan yang satu ini ketika malam Jum’at atau hari Jum’at, yaitu membaca surat Al Kahfi. Atau mungkin sebagian orang belum mengetahui amalan ini. Padahal membaca surat Al Kahfi adalah suatu yang dianjurkan (mustahab) di hari Jum’at karena pahala yang begitu besar sebagaimana berita yang dikabarkan oleh orang yang benar dan membawa ajaran yang benar yaitu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Hadits-hadits yang membicarakan hal ini kami bawakan sebagian pada posting yang singkat ini. Semoga bermanfaat.



Hadits pertama:

مَنْ قَرَأَ سُورَةَ الْكَهْفِ لَيْلَةَ الْجُمُعَةِ أَضَاءَ لَهُ مِنَ النُّورِ فِيمَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ الْبَيْتِ الْعَتِيقِ

“Barangsiapa yang membaca surat Al Kahfi pada malam Jum’at, dia akan disinari cahaya antara dia dan Ka’bah.” (HR. Ad Darimi. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shohih sebagaimana dalam Shohihul Jami’ no. 6471)



Hadits kedua:

مَنْ قَرَأَ سُورَةَ الْكَهْفِ فِى يَوْمِ الْجُمُعَةِ أَضَاءَ لَهُ مِنَ النُّورِ مَا بَيْنَ الْجُمُعَتَيْنِ

“Barangsiapa yang membaca surat Al Kahfi pada hari Jum’at, dia akan disinari cahaya di antara dua Jum’at.” (HR. An Nasa’i dan Baihaqi. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shohih sebagaimana dalam Shohihul Jami’ no. 6470)



Inilah salah satu amalan di hari Jum’at dan keutamaan yang sangat besar di dalamnya. Akankah kita melewatkan begitu saja [?]



Semoga Allah selalu memberikan kita ilmu yang bermanfaat dan dimudahkan untuk beramal sholeh sesuai tuntunan Nabi-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Alhamdulillahilladzi bi ni’matihi tatimmush sholihaat. Wa shollallahu ‘ala nabiyyiina Muhammad wa ‘ala alihi wa shohbihi wa sallam.



*

Penulis: Muhammad Abduh Tuasikal

Artikel http://rumasyho.com
[21.13, 18/1/2018] ustad ali: 💦Jalan menuju kejayaan Islam...

✍Kondisi kaum muslimin sekarang yang  tertimpa kehinaan tidak lain karena perbuatan mereka sendiri.

Nabi صلى الله عليه و سلم mengabarkan bahwa kelak di masa yang akan datang ummat Islam akan berada dalam keadaan yang sedemikian buruknya sehingga diumpamakan sebagai laksana makanan yang diperebutkan oleh sekumpulan pemangsanya. (HR Abu Dawud 3745 disohihkan Al-Albany)

Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda:

إذا تبايعتُم بالعِينةِ ، و أخذتُم أذنابَ البقرِ ، و رضِيتُم بالزَّرعِ ، و تركتُمُ الجهادَ سلَّط اللهُ عليكم ذُلًّا ، لا يَنزِعُه حتى ترجِعوا إلى دِينِكم
 “Apabila kalian telah berjual beli dengan cara Al-‘Inah dan kalian telah ridho dengan pertanian dan kalian telah mengikuti ekor-ekor sapi (-peternakan-) dan kalian meninggalkan jihad, maka Allah akan menimpakan kepada kalian suatu kehinaan yang (Allah) tidak akan mencabutnya sampai kalian kembali kepada agama kalian".(HR. Abu Daud dan lain-lainnya, dishohihkan Al-Albany, Ash-Shohihah; No.11)

Kerendahan dan kehinaan yang menimpa umat Islam tidak lain disebabkan karena penyimpangan-penyimpangan yang mereka lakukan.
Sebagiaman orang-orang Ahlul Kitab sebelum ini, seperti orang-orang Yahudi juga ditimpakan kehinaan oleh Allah karena penyimpangan-penyimpangan mereka. Sebagaimana firmannya,

فبظلم من الذين هادوا حرمنا عليهم طيبات أحلت لهم وبصدهم عن سبيل الله كثيرا.
 “Maka disebabkan kedzaliman orang-orang Yahudi, Kami haramkan atas mereka (memakan makanan) yang baik-baik (yang dahulunya) dihalalkan bagi mereka, dan karena mereka banyak menghalangi (manusia) dari jalan Allah. (An-Nisa-160).
Dan disebabkan mereka memakan riba, padahal sesungguhnya mereka telah dilarang daripadanya, dan karena mereka memakan harta orang dengan jalan yang batil. Kami telah menyediakan untuk orang-orang yang kafir di antara mereka itu siksa yang pedih." (An-Nisa:161)

Allah telah mengingatkan,
"Katakanlah: "Jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, istri-istri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai daripada Allah dan Rasul-Nya dan (dari) berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya." Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasik" (At-Taubah:24)

Padahal Allah telah memberikan izzah dan kemuliaan kepada umnat ini. Allah berfirman,

وَلِلَّهِ الْعِزَّةُ وَلِرَسُولِهِ وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَلَكِنَّ الْمُنَافِقِينَ لا يَعْلَمُونَ
“…Padahal kemuliaan itu hanyalah milik Allah, milik Rasul-Nya dan milik orang-orang yang beriman, tetapi orang-orang munafik itu tidak memahaminya” (Al Munaafiquun: 8).

Firman-Nya,

وَلا تَهِنُوا وَلا تَحْزَنُوا وَأَنْتُمُ الْأَعْلَوْنَ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ
“Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu (benar-benar) beriman” (Ali ‘Imraan:139).

Kerendahan dan kehinaan ini tidak akan dicabut oleh Allah dari ummat sampai mereka mau kembali kepada agamanya.

📌Berikut ini jalan-jalan yang dapat mengembalikan izzah dan kemuliaan Islam:

⏺Kembali menghidupkann sunnah Rasulullah صلى الله عليه وسلم dan meninggalkan perbuatan-perbuatan yang menyimpang dari Islam baik itu berupa muamalah yang harom ataupun perkara yang menyimpang dari Islam berupa bid'ah-bid'ah yang diada-adakan tanpa ada dasarnya dari Al-Qur'an dan As-Sunnah, sebagaimana hadits Muslim diatas

⏺Faktor paling besar yang mendukung kukuhnya izzah ini, adalah aqidah Islamiyyah. aqidah ini bertumpu pada mentauhidkan Allah), dalam uluhiyyah, rububiyyah dan adma wasifat-Nya.
Tidak ada dzat yang berhak di sembah kecuali Allah. Karena itu, barang siapa menyambah Allah, ia menjadi insan yang perkasa. Dan orang yang meyekutukan Allah, akan menjadi manusia hina. Allah-lah yang mengangkat derajat atau menghinakan seseorang. Allah berfirman .

وَتُعِزُّ مَن تَشَاءُ وَتُذِلُّ مَن تَشَاءُ
"Dan Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki, dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki." [Ali–Imron : 26]
Barang siapa konsisten pada aqidah yang benar dan tauhid yang lurus, niscaya Alloh akan memuliakannya dengan aqidah dan agama ini. Dan barang siapa yang menyimpang darinya, hendaknya tidak mencela kecuali dirinya sendiri saja.

⏺Penerapan syari’at, hukum Allah dan penegakan Islam merupakan jalan menuju kejayaan umat Islam. Sedangkan meremehkan atau lemah dalam mengusahakan masalah ini, tidak akan membuahkan hasil sama sekali. Tetapi dalam hal menyeru kepada hal ini, harus sesuai dengan metode Nabi. Kita menyeru agar ditetapkan syarat, agama dan hokum Allah dengan cara Rasulullah. Allah berfirman.

قُلْ هَٰذِهِ سَبِيلِي أَدْعُو إِلَى اللَّهِ ۚ عَلَىٰ بَصِيرَةٍ أَنَا وَمَنِ اتَّبَعَنِي ۖ وَسُبْحَانَ اللَّهِ وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِينَ
“Katakanlah : Inilah jalan (agama)ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah yang nyata. Maha Suci Allah dan aku tidak termasuk orang-orang yang musyrik ” [Yusuf : 108]

⏺Membela agama Allah dengan jiwa dan harta, dan kembali mencintai jalan jihad Fi sabilillah.
Allah berfirman,

وَلَيَنصُرَنَّ الله مَن يَنصُرُهُ إِنَّ الله لَقَوِيٌّ عَزِيزٌ
“Seseungguhnya Allah pasti akan menolong orang yang menolong-Nya, sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa” (QS Al Hajj:40).
Wallau A'lam.

🍃Abu Yusuf Masruhin Sahal,Lc

No comments:

Post a Comment