Friday, May 26, 2017


Al-Qur'an Tidak Menyebut Bumi Itu Bulat Penuh
    Pada awalnya, orang percaya bahwa bumi itu datar. Selama berabad-abad, orang-orang tidak pernah pergi menjelajahi bumi terlalu jauh, karena mereka takut jatuh dari tepi bumi.
atau karena keadaan yang tidak memungkinkan seseorang menjelejah. tapi kali ini saya akan bahas mengenai teori bumi itu bulat seperti telur  burung onta.
Bahkan ada yang menyebut-nyebut pernah keluar dari planet Bumi ya bisa dibilang itu mustahil. dengan keadaan diatas penghalang yang berlapis2 itu. meteor yang jatuh saja tidak ada yang menempuh bumi. apalagi pesawat yang entah apa bahannya sanggup menembus 2000° . 
 percaya atau tidak lubang-lubang yang katanya bekas hempasan meteor. menurut penulis adalah bekas amblasnya satu bagian tanah itu. dan meteor beberapa kaliterlihat jatuh tidak ada yang menyisakan bekas selain membuat kaca-kaca bangunan-bangunan pecah.

واَللّٰهُ أَعْلَم

                                                 (ilustrasi bumi. sumber :picswalls.com)


Mari kita mulai dari beberapa penemuan yang mengungkapkan bahwa bumi itu bulat.

Tahun 1597 = Sir Francis Drake adalah orang pertama yang membuktikan bahwa bumi ini bulat,ia berlayar sekitar tahun 1597.

Anda percaya atau tidak tapi ini hanya teorinya yang kita juga tidak tahu atas kebenarannya

                                      
                                                Sir Francis Drake. wikipedia.org


Tahun 1600 : Giordano Bruno, seorang filsuf Italia, mengungkapkan teori yang mengatakan bahwa bumi itu bulat. Namun, sayangnya ia justru harus dihukum dibakar hidup-hidup oleh gereja roma, karena otoritas gereja takut akan ide yang diungkapkannya.
                                                  
                                                   Giordano Bruno. wikipedia.org

Lalu bagaimanakah Al-Quran menjelaskan tentang bentuk bumi ? Mari simak ayat berikut mengenai silih bergantinya siang dan malam:

29. tidakkah kamu memperhatikan, bahwa Sesungguhnya Allah memasukkan malam ke dalam siang dan memasukkan siang ke dalam malam dan Dia tundukkan matahari dan bulan masing-masing berjalan sampai kepada waktu yang ditentukan, dan Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.[Q.S. Luqman 31:29]

Di sini dapat disimpulkan bahwa malam secara perlahan dan bertahap berubah ke siang dan sebaliknya. Fenomena ini hanya dapat terjadi jika bumi bentuknya bulat.

Jika bumi itu datar, akan ada perubahan mendadak dari malam ke siang dan dari siang ke malam.

Dan ayat ini menyempurnakan bahwa Bumi tidak persis bulat seperti bola, tapi geo-spherical yang lonjong dibagian kutub. Ayat berikut berisi deskripsi bentuk bumi:



30. dan bumi sesudah itu dihamparkan-Nya. [Q.S. An-Naziat 79:30]
Kata Arab “dakhaha”, disini jika menurut translasi Indonesia Depag artinya adalah  “dihamparkan”. Namun, dilain sisi, ternyata kata arab “dakhaha“ juga bisa berarti telur burung unta. Yang mana
bentuk telur burung unta menyerupai bentuk geo-spherical bumi.


Telur burung unta


                     
Demikianlah Al-Quran menjelaskan tentang bentuk bumi, wallahu a'lam.

Bentuk bumi yang sebenarnya

 Namun ini juga masih teori orang-orang yang katanya pernah melihatnya dari jauh
                           

jika kalian masih memikirkan teori berdasarkan bumi yang dihamparkan artinya adalah bumi itu tidak lah berkeluk-keluk seperti jurang-jurang dan tebing-tebing yang tinggi bentuknya berkerucut-kerucut.
perumpamaan seperti ini bumi yang tidak dihamparkan
                                    Image result for bola berduri tajam
Image result for bola berduri tajam
sumber google.com
melainkan rata diatas dataran bumi yang membentuk telur burung onta. karna arti kata  دَحَهَا  bukan hanya dibentangkan.
percaya atau tidak kalian akan mempercayainya. tidak ada kebohongan dari Al-Qur'an

dalam Al-Qur'an juga dijelaskan bagaimana sirkulasi air yag diangkat menjadi awan hingga menjadi hujan ditempat-tempat yang tidak terduga. Teori ini baru diketahui jauh sebelum al-qur'an mengatakannya. dan kitab-kitab sebelumnya.
Sumber. Makintau.com
Peran MATAHARI
Allah swt. berfirman:

وَجَعَلْنَا سِرَاجًا وَهَّاجًا

“Dan Kami jadikan pelita yang amat terang (matahari).” [An-Naba’: 13].

Peran ANGIN



Allah swt. berfirman:

وَأَرْسَلْنَا الرِّيَاحَ لَوَاقِحَ فَأَنْزَلْنَا مِنَ السَّمَاءِ مَاءً

“Dan Kami telah meniupkan angin untuk mengawinkan (tumbuhan, awan) dan Kami turunkan hujan dari langit.” [Al-Hijr: 22].
Angin yang menggiring awan, menyatukan ion-ion dalam awan sehingga bisa turun hujan.

Pembentukan AWAN




Allah swt. berfirman:

أَلَمْ تَرَ أَنَّ اللَّهَ يُزْجِي سَحَابًا ثُمَّ يُؤَلِّفُ بَيْنَهُ ثُمَّ يَجْعَلُهُ رُكَامًا فَتَرَى الْوَدْقَ يَخْرُجُ مِنْ خِلَالِهِ وَيُنَزِّلُ مِنَ السَّمَاءِ مِنْ جِبَالٍ فِيهَا مِنْ بَرَدٍ فَيُصِيبُ بِهِ مَنْ يَشَاءُ وَيَصْرِفُهُ عَنْ مَنْ يَشَاءُ يَكَادُ سَنَا بَرْقِهِ يَذْهَبُ بِالْأَبْصَارِ 

“Tidakkah kamu melihat bahwa Allah mengarak awan, kemudian mengumpulkan antara (bagian-bagian) nya, kemudian menjadikannya bertindih-tindih, maka kelihatanlah olehmu hujan keluar dari celah-celahnya dan Allah (juga) menurunkan (butiran-butiran) es dari langit, (yaitu) dari (gumpalan-gumpalan awan seperti) gunung-gunung… maka ditimpakan-Nya (butiran-butiran) es itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan dipalingkan-Nya dari siapa yang dikehendaki-Nya.  Kilauan kilat awan itu hampir-hampir menghilangkan penglihatan.” [An-Nur: 43].


Cadangan Air Tanah 

Allah swt. berfirman:

فَأَنْزَلْنَا مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَأَسْقَيْنَاكُمُوهُ وَمَا أَنْتُمْ لَهُ بِخَازِنِينَ

“Dan Kami turunkan hujan dari langit, lalu Kami beri minum kamu dengan air itu, dan sekali-kali bukanlah kamu yang menyimpannya.” [Al-Hijr: 22].


Air tersimpan dalam bumi ratusan tahun, tapi tidak rusak. Berbeda dengan kalau kita yang menyimpannya.

Distribusi Air 

Allah swt. berfirman:

أَلَمْ تَرَ أَنَّ اللَّهَ أَنْزَلَ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَسَلَكَهُ يَنَابِيعَ فِي الْأَرْضِ ثُمَّ يُخْرِجُ بِهِ زَرْعًا مُخْتَلِفًا أَلْوَانُهُ ثُمَّ يَهِيجُ فَتَرَاهُ مُصْفَرًّا ثُمَّ يَجْعَلُهُ حُطَامًا إِنَّ فِي ذَلِكَ لَذِكْرَى لِأُولِي الْأَلْبَابِ

“Apakah kamu tidak memperhatikan, bahwa sesungguhnya Allah menurunkan air dari langit, maka diaturnya menjadi sumber-sumber air di bumi kemudian ditumbuhkan-Nya dengan air itu tanam-tanaman yang bermacam-macam warnanya… lalu ia menjadi kering lalu kamu melihatnya kekuning-kuningan, kemudian dijadikan-Nya hancur berderai-derai. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal.” [Az-Zumar: 21].
Setelah turun, air tidak hilang begitu saja. Tapi diserap bumi, lalu keluar dalam bentuk mata air. Dedaunan tidak selamanya hijau, air yang dikandungnya harus kembali mengalami siklus. Daun yang kering itu setelah proses ribuan tahun akan berubah menjadi minyak.

Peran Penting Sungai

Allah swt. berfirman:

وَهُوَ الَّذِي مَرَجَ الْبَحْرَيْنِ هَذَا عَذْبٌ فُرَاتٌ وَهَذَا مِلْحٌ أُجَاجٌ وَجَعَلَ بَيْنَهُمَا بَرْزَخًا وَحِجْرًا مَحْجُورًا

“Dan Dialah yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan); yang ini tawar lagi segar dan yang lain asin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang menghalangi.” [Al-Furqan: 53].
Sungai yang mensuplai air laut, sumber air terbesar yang diuapkan ke udara. Tanpa adanya sungai, laut pun akan kering, dan tidak akan ada uap air yang terbang ke udara. Dari lautlah air akan diuapkan.

Peran Gunung

Allah swt. berfirman:

وَجَعَلْنَا فِيهَا رَوَاسِيَ شَامِخَاتٍ وَأَسْقَيْنَاكُمْ مَاءً فُرَاتًا

Dan Kami jadikan padanya gunung-gunung yang tinggi, dan Kami beri minum kamu dengan air yang tawar?”[ Al-Mursalat: 77].
Gunung berperan dalam pembentukan awan, sehingga daerah pengunungan adalah daerah yang paling sering disirami hujan. Selain itu, gunung berfungsi dalam menyimpan dan mendistribusikan air.

Hukum Alam yang Akurat

Allah swt. berfirman:
وَأَنْزَلْنَا مِنَ السَّمَاءِ مَاءً بِقَدَرٍ فَأَسْكَنَّاهُ فِي الْأَرْضِ وَإِنَّا عَلَى ذَهَابٍ بِهِ لَقَادِرُونَ

 “Dan Kami turunkan air dari langit menurut suatu ukuran; lalu Kami jadikan air itu menetap di bumi, dan sesungguhnya Kami benar-benar berkuasa menghilangkannya.” [Al-Mu’minun: 18].
Kata (بقدر) menunjukkan sistem dan akurasi. Semua proses turunnya hujan itu terjadi dengan teori yang sangat akurat. Ada sedikit ketimpangan, akan berpengaruh kepada bencana. Tidak ada istilah curah hujan yang yang terlalu besar. Karena ayat di atas menyebutkan bahwa air yang diturunkan hujan sama dengan air yang diuapkan ke langit. Tidak ada istilah berlebihan, karena semua sudah diukur oleh Allah swt. Terjadinya banjir pada sebuah negeri adalah karena kesalahan yang dibuat tangan manusia sendiri.


SEDANGKAN  TEORI  ILMIAHNYA  BARU  DITEMUKAN  SEORANG  ILMUWAN  INGGRIS,  BERNARD  MANESSY  PADA  TAHUN  1880  YANG  MENGATAKAN  BILA  PROSES  TERJADINYA  HUJAN  BERASAL  DARI  AIR  YANG MENGUAP  DARI  LAUT  MEMBENTUK AWAN,  AWAN  BERGERAK  KEDARATAN,  LALU  TURUN  HUJAN,  HUJAN INI MENGALIR  LAGI  KE  LAUT  DAN  KEMBALI  MENGUAP,  DAN  SIKLUSNYA  TERPENUHI
JAUH  SETELAH  AL-QUR'AN  MENJELASKAN  INI 14  ABAD YANG  LALU.

selamat memahami ilmu yang telah ada.
dan ini janganlah jadi perdebatan kalian. karena kita cukup paham saja. jika ada yang berpendapat bumi bulat boleh-boleh saja. bumi datar boleh-boleh saja. bumi itu bentuknya mau bagaimana tidaklah masalah. karena bukti yang benar tidak pernah ada. kecuali AL-QUR'AN. dewasa ini orang sering membahasnya bahkan bedebat. tidaklah ada faedahnya berdebat dibagian ini.

No comments:

Post a Comment