Alhamdulillah . . .
alhamdulillahi robbilalamin wabihi nasta'inu ala umuriddunya
waddin ashsholatu wassalamu'ala asrofil ambiya iwal mursalin wa ala alihi
washohbihi ajmain amma ba’du
Imam
Nawawi berkata di dalam Al-Adzkar: ”Ketahuilah bahwasanya ghibah itu
sebagaimana diharamkan bagi orang yang menggibahi, diharamkan juga bagi orang
yang mendengarkannya dan menyetujuinya. Maka wajib bagi siapa saja yang
mendengar seseorang mulai menggibahi (saudaranya yang lain) untuk melarang
orang itu, kalau dia tidak takut kepada mudhorot yang jelas. Dan jika dia takut
kepada orang itu, maka wajib baginya untuk mengingkari dengan hatinya dan
meninggalkan majelis tempat ghibah tersebut jika hal itu memungkinkan.
الله سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى benar-benar mencela penyakit ghibah. yang di ibaratkan makan bangkai saudaramu sendiri. الله سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى dalam firmannya :
Imam
Nawawi berkata di dalam Al-Adzkar: ”Ketahuilah bahwasanya ghibah itu
sebagaimana diharamkan bagi orang yang menggibahi, diharamkan juga bagi orang
yang mendengarkannya dan menyetujuinya. Maka wajib bagi siapa saja yang
mendengar seseorang mulai menggibahi (saudaranya yang lain) untuk melarang
orang itu, kalau dia tidak takut kepada mudhorot yang jelas. Dan jika dia takut
kepada orang itu, maka wajib baginya untuk mengingkari dengan hatinya dan
meninggalkan majelis tempat ghibah tersebut jika hal itu memungkinkan.
وَلاَ
يَغْتِبْ بَعْضُكُمْ بَعْضًا أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَنْ يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيْهِ
مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوْهُ وَاتَّقُوْا اللهَ إِنَّ اللهَ تَوَّابٌ رَحِيْمٌ
“Dan janganlah sebagian kalian mengghibahi sebagian
yang lain. Sukakah salah seorang dari kalian memakan daging bangkai saudaranya
yang telah mati, pasti kalian membencinya. Maka bertaqwalah kalian kepada
Allah, sungguh Allah Maha Menerima taubat dan Maha Pengasih”. [Al Hujurat :12]
1. Dendam di dalam hati.
Bermula dari rasa dendam, seseorang tidak sadar akan menyampaikan kemarahannya
pada saatsaat tertentu.
2. Mendukung atau menyesuaikan
pembicaraan orang lain.
Biasanya, ketika berkumpul bersama orang lain kita suka berbasa-basi dan
berusaha menyesuaikan diri dengan tema pembicaraan yang sedang dibahas. Oleh
karena merasa satu kepedulian, jika orang di sekitar membenci pada sosok yang dicela,
kadang kita juga berusaha untuk turut mencelanya.
3. Kekhawatiran akan dicela
oleh orang lain sehingga perlu lebih dahulu untuk mencelanya agar mendapatkan
dukungan orang lain.
4. Hendak menunjukkan
kelebihan diri sendiri dengan mengejek orang lain. Misalnya, seorang anak
bernama Marwan berkata, ”Bacaan Al-Qur’an Sani jelek. Ia tidak pantas menjadi
pembaca Al-Qur’an pada acara nanti. Saya lebih baik darinya.” Ungkapan ini
dapat dipahami bahwa kemampuan Marwan dalam membaca Al-Qur’annya lebih baik daripada
Sani. Mungkin Marwan berharap dapat mengganti peran Sani.
5. Rasa dengki atas kesuksesan
yang telah diraih orang lain.
Dengki adalah penyakit hati yang ditunjukkan dengan perasaan benci kepada orang
lain karena mendapatkan prestasi. Sanjungan, penghargaan, dan pujian diharapkan
segera hilang dari orang tersebut.
6. Sekadar bersenda gurau.
Mungkin karena berharap ingin mengisi waktu luang kita lebih suka membicarakan
kejelekan orang lain. Tujuannya bervariasi, dapat sebagai lelucon semata, bisa
juga karena merasa ujub atau berbangga diri.
عَنْ حَمَّاد عَنْ إبْرَاهِيْمَ قَالَ : كَانَ اِبْنُ مَسْعُوْدٍ
يَقُوْلُ : الْغِيْبَةُ أَنْ تَذْكُرَ مِنْ أَخِيْكَ مَا تَعْلَمُ فِيْهِ. وَإِذَا
قُلْتَ مَا لَيْسَ فِيْهِ فَذَاكَ الْبُهْتَانُ
“Dari Hammad dari Ibrahim, dia berkata : Ibnu Mas’ud
Radhiyallahu ‘anhu berkata :”Ghibah adalah engkau menyebutkan apa yang kau
ketahui pada saudaramu, dan jika engkau mengatakan apa yang tidak ada pada
dirinya berarti itu adalah kedustaan”.[5]
islam menganjurkan agar kita selalu menjaga lisan dan pendengaran dari yang tidak ada faedahnya untuk didedngar. bagaimana menilai itu tidak baik didengar. yaitu semua yang berhubungan dengan menceritakan keburukan oranf lain.
Biasanya, ketika berkumpul bersama orang lain kita suka berbasa-basi dan berusaha menyesuaikan diri dengan tema pembicaraan yang sedang dibahas. Oleh karena merasa satu kepedulian, jika orang di sekitar membenci pada sosok yang dicela, kadang kita juga berusaha untuk turut mencelanya.
Dengki adalah penyakit hati yang ditunjukkan dengan perasaan benci kepada orang lain karena mendapatkan prestasi. Sanjungan, penghargaan, dan pujian diharapkan segera hilang dari orang tersebut.
No comments:
Post a Comment