Fungsi Al-Qur’an yang paling utam ialah sebagai pedoman
hidup umat manusia dan petunjuk kebenaran bagi mereka yang sesungguhnya manusia
tidak lah tau kebenaran pada dirinya sehingga mereka hidup damai, adil, makmur
dan bahagia. Hingga ayat Al-Qur’an meluruskan dan menerangkan apa yang harus
uamt manusia lakukan dana apa yang harusnya tidak umat manusia lakukan. Tidak ada kesalahan didalamnya. Kita ambil contoh kebenaran Al-Qur’an yang
sesungguhnya lebih dari 14 abad yang lalu telah dijelaskan sedangkan ilmu
pengetahuan medis baru mendapatinya sekarang bahwa benar adanya. Seperti yang
dijelaskan dalam firman Allah SWT yang disampaikan melalui Jibril sampai kepada
Nabi Muhammad SAW pada Surah Ar-Rahman ayat 19-22:
مَرَجَ
الْبَحْرَيْنِ يَلْتَقِيَانِ
يْنَهُمَا بَرْزَخٌ لاَّيَبْغِيَانِ
“Dia (Allah SWT)
membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu. Antara keduanya
ada batas yang tidak dilampaui masing-masing.” (Q.S. Ar-Rahman:19-20)
Namun ilmuan baru saat ini tahu bahwa air laut itu ada
bagian yang tidak dapat menyatu. Dimana bacaan mengejutkan pada buku Principles of Oceanograpy yang dikarang oleh Richard A Davis. Menceritakan tentang
permukaan laut di Gibraltar. Yang dimana dibuku itu ditulis di perairan itu
terdapat dua bagian air yang tidak menyatu tampak sekat-sekat diantaranya.
Pengertian kata
“tafsir” diambil dari kata “fassarayafassiru tafsiran” yang artinya keterangan.
Atas penjelasan. Atau menerangkan apa yang tidak kita pahami. Sesungguhnya
ayat-ayat Al-Qur’an sangat lah luas maknanya. Tidak sedikit yang kita pahami.
Maka dengan adanya tafsiran dari berbagai kalangan orang-orang yang ahli atau
ulama membantu menjelaskan detail tujuan dan makna dengan kalimat yang mudah
kita pahami dari suatu ayat yang ditafsirkan.
No comments:
Post a Comment