Thursday, December 7, 2017

📌Bertawakkal-lah kepada Allah dengan sempurna ...!💧



✍Tawakkal kepada Allah adalah salah wasilah untuk mendapatkan kebaikan didunia dan akherat.

Namun, sayang ...
Banyak manusia yang menyimpangkan amalan ini.
Sebagian orang menganggap bahwa tawakal adalah sikap pasrah tanpa melakukan usaha sama sekali.
Atau mereka berlindung dibalik amalan ini untuk untuk menutupi rasa malas dan lemahnya.

✅Makna tawakkal.
Ibnu Rajab berkata,
“Tawakal adalah benarnya penyandaran hati pada Allah untuk meraih berbagai kemaslahatan dan menghilangkan bahaya baik dalam urusan dunia maupun akhirat, menyerahkan semua urusan kepada-Nya serta meyakini dengan sebenar-benarnya bahwa tidak ada yang memberi, menghalangi, mendatangkan bahaya, dan mendatangkan manfaat kecuali Allah semata‘.”(Jami’ul Ulum wal Hikam hadits no. 49)

Tawakal adalah termasuk amal yang agung dan kedudukan yang sangat tinggi dalam agama Islam, bahkan kesempurnaan iman dan tauhid dalam semua jenisnya tidak akan dicapai kecuali dengan menyempurnakan tawakal kepada Allah.
Allah berfirman :

رَبُّ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ فَاتَّخِذْهُ وَكِيلًا
"(Dia-lah) Rabb masyrik (wilayah timur) dan maghrib (wilayah barat), tiada Ilah (yang berhak disembah) melainkan Dia, maka ambillah Dia sebagai pelindung." [al-Muzzammil: 9]

➡Firman Allah,

وَمَن يَتَوَكَّلۡ عَلَى ٱللَّهِ فَهُوَ حَسۡبُهُۥٓۚ إِنَّ ٱللَّهَ بَٰلِغُ أَمۡرِهِۦۚ قَدۡ جَعَلَ ٱللَّهُ لِكُلِّ شَيۡءٖ قَدۡرٗا
“Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan (yang dikehendaki)-Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.” (Ath-Thalaq: 3)

↔Dari 'Umar bin Khaththab berkata: Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda,

لَوْ أَنَّكُمْ تَوَكَّلْتُمْ عَلَى اللهِ حَقَّ تَوَكُّلِهِ لَرَزَقَكُمْ كَمَا يَرْزُقٌ الطَّيْرَ تَغْدُوْ خِمَاصًا وَتَعُوْدُ بِطَانًا
"Jika kalian bertawakkal kepada Allah dengan sebenarnya, niscaya Dia akan memberi rezeki kepada kalian sebagaimana Dia memberi rizki kepada burung, ia berangkat di pagi hari dalam keadaan lapar dan kembali dalam kondisi kenyang.” (HR. At-Tirmidzi, 2266 dan Ibnu Majah,1454 dishohihkan Al-Albany)

Dan Rasuslulloh صلى الله عليه وسلم beserta sahabatnya adalah manusia yang paling sempurna tawakkalnya kepada Allah.
Ketika Rasululloh perang uhud, beliau memakai topi dan baju besi.
Bahkan sampai masuk rantai topinya sehingga menanggalkan 2 gigi gerahamnya.
Beliau juga pergi ke pasar untuk mencari nafkah.
Sehingga orang-orang Qurays heran melihat Nabi ke pasar.

وَقَالُوا مَالِ هَٰذَا الرَّسُولِ يَأْكُلُ الطَّعَامَ وَيَمْشِي فِي الْأَسْوَاقِ ۙ لَوْلَا أُنْزِلَ إِلَيْهِ مَلَكٌ فَيَكُونَ مَعَهُ نَذِيرًا
"Dan mereka berkata: "Mengapa rasul itu memakan makanan dan berjalan di pasar-pasar? Mengapa tidak diturunkan kepadanya seorang malaikat agar malaikat itu memberikan peringatan bersama-sama dengan dia?"
[Surat Al-Furqan 7]

Dan para sahabat beliau, seperti Abu Bakar, Utsman bin Affan, dan Abdurrohman bin Auf adalah saudagar yang kaya raya karena keahliannya berdagang.
Mereka semua adalah manusia yang paling kuat dan sempurna dalam mengamalkan ketawakkalan kepada Alloh.

Nabi صلى الله عليه وسلم memotivasi ummatnya supaya mencari rezeki yang halal, karena rezeki yang halal adalah sebaik-baik makanan seseorang.

إِنَّ أَطْيَبَ مَا أَكَلَ الرَّجُلُ مِنْ كَسْبِهِ
"Sungguh sebaik-baik rizki yang dimakan oleh seorang laki-laki adalah dari usahanya sendiri (yang halal)”. [HR An-Nasai, 4452, Abu Dawud, 3528), at-Tirmidzi, 1358 dishahihkan al-Albani).

Tidak ada tawakkal dengan pasrah tanpa usaha dalam Islam.
Tawakkal wajib disertai dengan usaha.
Sebagaimana perkataan Rasululloh kepada seorang sahabat yang menaruh kudanya di depan masjid tanpa ditali dengan alasan tawakal.
Maka beliau berkata,

اعقل ثم توكل
Tali dulu baru bertawakkal.(HR Ibnu Hibban, 633 dihasankan Syaikh Syuaib Al-Arnauth)
Wallohu a'lam

🍃Abu Yusuf Masruhin Sahal, Lc

No comments:

Post a Comment