
Wahai saudaraku --semoga Allah سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى memberkahimu--, tinggalkanlah segala kesombongan dan jadikanlah dirimu pecinta kebenaran. Bila memang dirimu pernah berpedoman pada hadits-hadits lemah dan palsu, dan engkau pernah menjadi pembelanya, lalu Allah memberikan petunjuk kepadamu, maka janganlah segan-segan dirimu untuk memeluk kebenaran dan meninggalkan keyakinanmu yang dulu sekalipun mungkin telah mengakar dalam hatimu.
Menakjubkan kisah Ibnul Jauzi tatkala beliau mengamalkan sebagian hadits tentang zikir setelah shalat, beliau berkata, "Dahulu saya telah mendengar hadits ini sejak kecil, saya pun mengamalkannya kurang lebih tiga puluh tahun lamanya karena saya bersangka baik kepada para perawi. Namun tatkala saya mengetahui bahwa haditsnya adalah maudhu' (palsu), maka saya pun meninggalkannya. Lalu ada seseorang berkata padaku, 'Bukankah itu mengamalkan suatu kebaikan?!' Saya jawab, 'Mengamalkan kebaikan itu harus disyariatkan, kalau kita tahu bahwa itu adalah dusta maka berarti keluar dari perkara yang disyariatkan.'"
*Disalin dari 📚 Koreksi Hadits-Hadits Dha'if Populer karya Ust. Abu Ubaidah Yusuf Bin Mukhtar As-Sidawi
No comments:
Post a Comment