pembaca akan dimanjakan baik dari mata hingga ke pikiran. siapkan diri anda untuk membaca dengan menghemat pikiran dan membuat mata anda sangat rilex dengan semua yang telah disediakan penulis
Tuesday, December 5, 2017
๐งSedikit catatan di hari maulid Nabi ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู
✍Istiqomah dengan Ajaran Nabi.
Disaat-saat manusia sibuk dengan memperingati hari kelahiran Nabi ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู , ada sebuah catatan yang harus kembali diingatkan dan digali.
Yaitu istiqomah berpegang teguh diatas ajarannya.
Karena ini lebih pokok daripada mengenang kelahirannya, dengan berfoya-foya menghamhamburkan harta yang besar.
Istiqomah, sebuah perkara yang sangat agung dan tidak bisa diremehkan.
Tidak ada seorang pun di dunia ini melainkan membutuhkannya. Agar kelak di akherat, dirinya bisa berbahagia tatkala berjumpa dengan Rabb-Nya.
Istiqomah adalah menempuh jalan agama yang lurus dan benar dengan tidak berpaling ke kiri maupun ke kanan.
Istiqomah mencakup pelaksanaan semua bentuk ketaatan kepada Allah lahir dan batin, dan meninggalkan semua bentuk larangan-Nya.(Jaami’ul ‘Ulum wal Hikam, Ibnu Rajab Al Hambali)
Alloh berfirman :
ูุงุณุชูู ูู ุง ุฃู ุฑุช ููุง ุชุชุจุน ุฃููุงุกูู
“Dan istiqomahlah terhadap apa-apa yang telah diperintahkan kepadamu, dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka”.(Asy-syura: 15)
Keutamaan dan pentingnya istiqomah, telah disampaikan Rasululloh ketika sahabat Sufyan meminta pengarahan kepada beliau.
Sufyan bin Abdullah ats-Tsaqafi berkata,
ُْููุชُ َูุง ุฑَุณَُูู ุงَِّููู ُْูู ِูู ِูู ุงْูุฅِุณَْูุงู ِ ًَْูููุง َูุง ุฃَุณْุฃَُู ุนَُْูู ุฃَุญَุฏًุง ุจَุนْุฏََู َِููู ุญَุฏِูุซِ ุฃَุจِู ุฃُุณَุงู َุฉَ ุบَْูุฑََู َูุงَู ُْูู ุขู َْูุชُ ุจِุงَِّููู َูุงุณْุชَِูู ْ
Aku beetanya kepada Rasululloh,
“Wahai Rasulullah, katakanlah kepada saya suatu ucapan di dalam Islam yang tidak akan saya tanyakan kepada seorang pun sesudah anda.” Sedangkan dalam penuturan Abu Usamah dengan ungkapan, “orang selain anda”, maka beliau menjawab, “Katakanlah; Aku beriman kepada Allah, kemudian istiqomahlah.” (HR. Muslim, 2/91-92)
Diantara istiqomah dalam Islam yang paling pokok adalah istiqomah diatas Sunnah Nabi.
Karena syarat pokok diterimanya amal selain ikhlas dan menjauhi kesyirikan adalah harus mengikuti ajaran Nabi dalam praktek amalannya.
Alloh mensyaratkan lurusnya petunjuk itu harus beriman seperti imannya Nabi dan para sahabat.
Allah berfirman:
َูุฅِْู ุกَุงู َُููุง ุจِู ِุซْู ู َุขุกَุงู َูุชُู ْ ุจِِู ََููุฏِ ุงْูุชَุฏَْูุง َูุฅِู ุชَََّْููู َูุฅَِّูู َุง ُูู ْ ِูู ุดَِูุงٍู َูุณَََُِْููููููู ُ ุงُููู ََُููู ุงูุณَّู ِูุนُ ุงْูุนَِููู ُ
"Maka jika mereka beriman kepada semisal apa yang kamu telah beriman kepadanya, sungguh mereka telah mendapat petunjuk; dan jika mereka berpaling, sesungguhnya mereka berada dalam permusuhan (dengan kamu). Maka Allah akan memelihara kamu dari mereka. Dan Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. "[Al Baqarah:137].
Dan para penentang jalannya Rasululloh adalah orang-orang jelas kesesatannya.
َูู َู ُูุดَุงِِูู ุงูุฑَّุณَُูู ู ِู ุจَุนْุฏِ ู َุง ุชَุจَََّูู َُูู ุงُْููุฏَู ََููุชَّุจِุนْ ุบَْูุฑَ ุณَุจِِูู ุงْูู ُุคْู َِِููู َُِِّูููู ู َุง ุชَََّููู َُููุตِِْูู ุฌَََّููู َ َูุณَุขุกَุชْ ู َุตِูุฑًุง
"Dan barangsiapa menentang Rasul sesudah jelas kebenaran baginya dan mengikuti jalan yang bukan jalannya orang-orang mu’min, Kami biarkan ia leluasa terhadap kesesatan yang telah dikuasainya itu dan Kami masukkan ia ke dalam Jahannam, dan Jahannam itu seburuk-buruknya tempat kembali. [An Nisa’:115].
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata,”Sesungguhnya, keduanya itu yaitu menentang Rasul sesudah jelas kebenaran baginya dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang mu’min, saling berkaitan. Semua orang yang menentang Rasul sesudah jelas kebenaran baginya, berarti dia mengikuti jalan yang bukan jalannya orang-orang mu’min. Dan semua orang yang mengikuti jalan yang bukan jalannya orang-orang mu’min, berarti dia menentang Rasul sesudah jelas kebenaran baginya.” (Majmu’ Fatawa, 7/38)
Selain dari nas Al-Qur'an, kewajiban untuk mengikuti ajaran Rasululloh, juga terdapat dalam sabdanya :
ุฃُูุตُِููู ْ ุจِุชََْููู ุงَِّููู َูุงูุณَّู ْุนِ َูุงูุทَّุงุนَุฉِ َูุฅِْู ุนَุจْุฏًุง ุญَุจَุดًِّูุง َูุฅَُِّูู ู َْู َูุนِุดْ ู ُِْููู ْ ุจَุนْุฏِู َูุณََูุฑَู ุงุฎْุชَِูุงًูุง َูุซِูุฑًุง َูุนََُْูููู ْ ุจِุณَُّูุชِ َูุณَُّูุฉِ ุงْูุฎََُููุงุกِ ุงْูู َْูุฏَِِّููู ุงูุฑَّุงุดِุฏَِูู ุชَู َุณَُّููุง ุจَِูุง َูุนَุถُّูุง ุนَََْูููุง ุจِุงََّูููุงุฌِุฐِ َูุฅَِّูุงُูู ْ َูู ُุญْุฏَุซَุงุชِ ุงْูุฃُู ُูุฑِ َูุฅَِّู َُّูู ู ُุญْุฏَุซَุฉٍ ุจِุฏْุนَุฉٌ ََُّููู ุจِุฏْุนَุฉٍ ุถََูุงَูุฉٌ
Aku wasiatkan kepada kamu untuk bertaqwa kepada Allah; mendengar dan taat (kepada penguasa kaum muslimin), walaupun (dia) seorang budak Habsyi. Karena sesungguhnya, barangsiapa hidup setelahku, dia akan melihat perselisihan yang banyak. Maka wajib bagi kamu berpegang kepada Sunnahku dan sunnah para khalifah yang mendapatkan petunjuk dan lurus. Peganglah dan giggitlah dengan gigi geraham. Jauhilah semua perkara baru (dalam agama), karena semua perkara baru (dalam agama) adalah bid’ah, dan semua bid’ah adalah sesat. [HR Abu Dawud, no. 4607; Tirmidzi 2676 dishohihkan Al-Albany)
Imam Syafi’i juga telah menjelaskan kewajiban mengikuti sunnah Nabi, bukan fanatik dengan perkataan dan pendapatnya :
ู َุง َูุงَู ุงِْููุชَุงุจُ ุฃَِู ุงูุณَُّّูุฉُ ู َْูุฌُْูุฏَِْูู , َูุงْูุนُุฐْุฑُ ุนََูู ู َْู ุณَู ِุนَُูู َุง ู َْูุทُْูุนٌ ุฅِูุงَّ ุจِุงุชِّุจَุงุนِِูู َุง, َูุฅِุฐَุง َูู ْ َُْููู ุฐََِูู ุตِุฑَْูุง ุฅََูู ุฃََูุงِِْููู ุฃَุตْุญَุงุจِ ุงَّููุจِِّู ุตََّูู ุงَُّููู ุนََِْููู َูุณََّูู َ ุฃَْู َูุญِุฏٍ ู ُِْููู ْ
Selama ada Al Kitab dan As Sunnah, maka alasan terputus atas siapa saja yang telah mendengarnya, kecuali dengan mengikuti keduanya. Jika hal itu tidak ada, kita kembali kepada perkataan-perkataan para sahabat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, atau salah satu dari mereka. [Riwayat Baihaqi di dalam Al Madkhal Ilas Sunan Al Kubra, no. 35]
Wallohu a'lam
๐Abu Yusuf Masruhin Sahal, Lc
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment