pembaca akan dimanjakan baik dari mata hingga ke pikiran. siapkan diri anda untuk membaca dengan menghemat pikiran dan membuat mata anda sangat rilex dengan semua yang telah disediakan penulis
Monday, November 27, 2017
🔥Harta bukan ukuran kemulyaan...
✍Allah memberikan anugerah berupa harta kekayaan kepada manusia dengan tujuan menguji. Jadi, Allah memberikan ujian kepada manusia dengan pola yang berbeda, yaitu dengan kekayaan dan kemiskinan.
Orang yang diberi kekayaan berlimpah diuji dengan cara bagaimana dia mendapatkan harta dan kemana saja dia menggunakan harta tersebut dalam kehidupannya.
Begitu juga dengan orang yang hidup dalam kemiskinan. Apakah dia akan bersabar, sehingga tidak terjerumus kejalan haram ketika tertimpa himpitan ekonominya.
Dan apakah dia tetap bersyukur dan kuat dalam ibadah dengan keterbatasan hartanya...?
Banyak manusia yang tertipu dengan harta dan keturunan.
Mereka mengira, banyaknya harta dan banyaknya anak keturunan sebagai tanda kebaikan.
Alloh telah bantah ketertipuan ini:
أَيَحْسَبُونَ أَنَّمَا نُمِدُّهُمْ بِهِ مِنْ مَالٍ وَبَنِينَ * نُسَارِعُ لَهُمْ فِي الْخَيْرَاتِ ۚ بَلْ لَا يَشْعُرُونَ
“Apakah mereka mengira bahwa harta dan anak-anak yang Kami berikan kepada mereka itu (berarti bahwa),Kami bersegera memberikan kebaikan-kebaikan kepada mereka? Tidak, sebenarnya mereka tidak sadar”
[Al-Mu'minun: 55 - 56]
Allah berfirman:
قُلْ إِنَّ رَبِّي يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ يَشَاءُ وَيَقْدِرُ وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ
"Katakanlah: “Sesungguhnya Rabbku melapangkan rezeki bagi siapa yang dikehendaki-Nya dan menyempitkan (bagi siapa yang dikehendaki-Nya), akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui." [Saba: 36]
Demikian pula dalam ayat yang lain, banyak manusia yang tertipu dengan mengukur kemuliaan dan kerendahan dengan dunia.
Maka dibantah oleh Alloh:
فَأَمَّا الْإِنْسَانُ إِذَا مَا ابْتَلَاهُ رَبُّهُ فَأَكْرَمَهُ وَنَعَّمَهُ فَيَقُولُ رَبِّي أَكْرَمَنِ * وَأَمَّا إِذَا مَا ابْتَلَاهُ فَقَدَرَ عَلَيْهِ رِزْقَهُ فَيَقُولُ رَبِّي أَهَانَنِ * كَلَّا ۖ بَلْ لَا تُكْرِمُونَ الْيَتِيمَ * وَلَا تَحَاضُّونَ عَلَىٰ طَعَامِ الْمِسْكِينِ * وَتَأْكُلُونَ التُّرَاثَ أَكْلًا لَمًّا * وَتُحِبُّونَ الْمَالَ حُبًّا جَمًّا
"Adapun manusia apabila Tuhannya mengujinya lalu dia dimuliakan-Nya dan diberi-Nya kesenangan, maka dia akan berkata: "Tuhanku telah memuliakanku".
Adapun bila Tuhannya mengujinya lalu membatasi rezekinya maka dia berkata: "Tuhanku menghinakanku".
Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya kamu tidak memuliakan anak yatim,
dan kamu tidak saling mengajak memberi makan orang miskin,
dan kamu memakan harta pusaka dengan cara mencampur baurkan (yang halal dan yang bathil),
dan kamu mencintai harta benda dengan kecintaan yang berlebihan."
[Al-Fajr: 15 - 20]
Mereka yang mentadabburi ayat-ayat ini akan menjadikan mereka tersadar bahwa kemuliaan, kerendahan, kebaikan dan kejelekan itu Alloh yang menentukan.
Harta memang harus dicari, tapi jangan sampai melampui batas dan lalai.
Bahwa harta itu dicari bukan semata untuk dikumpulkan saja, tetapi harta dicari untuk membantu kebaikan dan ketakwaan.
Sungguh indah sekali nasehat Hasan Al-Bashry berikut ini.
Hasan Al Bashri pernah ditanya tentang zuhudnya hidup di dunia. Ia berkata "Aku telah mengetahui bahwa rezekiku tidak akan ada yang pernah mengambilnya selainku, maka tenanglah hatiku dan aku telah mengetahui bahwa ilmuku tidak akan ada yang melaksanakannya selainku maka aku menyibukkan diri dengannya, aku telah mengetahui bahwa Allah mengawasiku maka aku malu berhadapan denganNya dalam keadaan maksiat, aku telah mengetahui bahwa kematian menghadangku maka aku telah siapkan bekal untuk bertemu Allah."(mawa'idz hasan al-bashry)
Seandainya kekayaan harta itu ukuran kemuliaan, niscaya Qorun lebih mulia dari Nabi Musa عليه السلام.
Ternyata, tidak ...!
Ukuran kemuliaan itu dengan ketaatan dan ketakwaan mereka kepada Alloh dan Rasul-Nya.
إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ ۚإِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ
"Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal."(Al-Hujurot: 13)
Semoga bermanfaat.
🍃Abu Yusuf Masruhin Sahal, Lc
✏📚📌🌾.🌴..
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment