Monday, November 27, 2017

Orsng yang membagi bid'ah

Orang yang membagi bid'ah menjadi bid'ah hasanah dan bid'ah sayyi'ah itu tidak punya dalil, karena seluruh bid'ah adalah sesat berdasarkan sabda Nabi "Seluruh bid'ah adalah sesat dan seluruh kesesatan adalah di neraka."
Sedangkan sabda Nabi "Barangsiapa memberi contoh jalan kebaikan dalam islam dst", maka yang dimaksud adalah, barangsiapa menghidupkan suatu sunnah, karena Rasulullah mengucapkan itu dalam rangka mengomentari salah seorang sahabat setelah datang membawa sedekah untuk membantu kesulitan suatu kaum, sehingga orang-orang meniru dan mengikuti dalam memberikan sedekah. Demikian juga ucapan Umar radhiyallahu'anhu, "Ini adalah bid'ah yang sangat baik", maka yang dimaksudkan adalah bid'ah dari segi bahasa bukan bid'ah dari segi syariat, karena Umar mengatakan itu dalam kasus ketika dia mengumpulkan orang-orang dalam shalat tarawih dengan seorang imam. Sedangkan shalat tarawih dengan berjamaah telah disyariatkan oleh Rasulullah dimana beliau pernah melakukan shalat itu bersama para Sahabat beberapa malam. Kemudian beliau tidak melakukan lagi bersama mereka karena khawatir shalat tersebut akan diwajibkan atas mereka.
Maka setelah itu kaum muslimin melakukannya secara sendiri-sendiri, dan ada yang berjamaah secara terpencar-pencar. Kemudian, Umar mengumpulkan mereka dengan seorang imam saja, sebagaimana hal itu pernah terjadi pada masa Rasulullah pada beberapa malam bersama mereka para Sahabat. Dengan demikian, Umar telah menghidupkan kembali sunnah tersebut dan berarti dia telah membiasakan kembali sesuatu yang telah tertinggalkan (terputus). Dengan demikian perbuatan Umar ini hanya merupakan bid'ah dari segi bahasa saja bukan secara syariat, karena bid'ah dalam urusan syariat adalah haram sehingga tidak mungkin Umar dan Sahabat yang lain akan melakukannya, sedangkan mereka mengetahui peringatan yang keras dari Nabi terhadap bid'ah.
(Dhahirah at-Tabdi' wa at-Tafsiq wa at-Takfir wa Dhawabithuha, hal.42, Syaikh Ibnu Fauzan)

*Disalin dari Kitab Ensiklopedia Bid'ah karya Hammud bin Abdullah al-Mathar

No comments:

Post a Comment