pembaca akan dimanjakan baik dari mata hingga ke pikiran. siapkan diri anda untuk membaca dengan menghemat pikiran dan membuat mata anda sangat rilex dengan semua yang telah disediakan penulis
Saturday, November 4, 2017
AHLI BID'AH YANG MEMBELA SUNNAH
Ibnul-Jauziy rahimahullah berkata:
أخبرنا عبد الملك : قال أخبرنا عبد الله بن محمد ، قال : أخبرنا إسحاق بن إبراهيم ، قال أخبرنا جدي ، قال أخبرنا يعقوب بن إسحاق ، قال حدثني محمد بن إبراهيم بن الوليد الأصبهاني ، قال سمعت أبا عمران موسى بن عبد الله الطرسوسي ، قال سمعت أحمد ابن حنبل يقول : لا تجالسوا أهل الكلام وإن ذبوا عن السنة.
Telah mengkhabarkan kepada kami 'Abdul-Malik, ia berkata : Telah mengkhabarkan kepada kami 'Abdullah bin Muhammad, ia berkata : Telah mengkhabarkan kepada kami Ishaaq bin Ibraahiim, ia berkata : Telah mengkhabarkan kepada kami kakekku, ia berkata : Telah mengkhabarkan kepada kamu Ya'quub bin Ishaaq, ia berkata : Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Ibraahiim bin Al-Waliid Al-Ashbahaaniy, ia berkata : Aku mendengar Abu 'Imraan Muusaa bin 'Abdillah Ath-Thursuusiy, ia berkata :
Aku mendengar Ahmad bin Hanbal berkata :
"Janganlah kalian bermajelis dengan ahli kalam meskipun mereka membela sunnah" [Manaaqibu Al-Imaam Ahmad bin Hanbal, hal. 210].
Bukan tanpa alasan. Orang yang bermajelis dengan ahli kalaam atau ahli bid'ah lainnya, ketika nampak darinya membela satu bagian dari sunnah, ia akan merasa kagum terhadapnya. Kekagumannya dapat memperdayanya sehingga ketika ahli kalam atau ahli bid'ah tersebut menyebutkan satu perkataan rusak, memudar pengingkarannya sedikit demi sedikit. Setelah itu dianggap sebagai khilaafiyyah dan akhirnya justru menjadi kebenaran (baru). 'Pencerahan' bahasa kekiniannya.
Ibnu Baththah rahimahullah berkata:
حَدَّثَنَا أَبُو الْقَاسِمِ حَفْصُ بْنُ عُمَرَ، قَالَ: حَدَّثَنَا أَبُو حَاتِمٍ، قَالَ: حَدَّثَنَا الْحَسَنُ بْنُ الرَّبِيعِ، قَالَ: حَدَّثَنَا نَوْفَلُ بْنُ مُطَهَّرٍ، عَنْ مُفَضَّلِ بْنِ مُهَلْهَلٍ، قَالَ: لَوْ كَانَ صَاحِبُ الْبِدْعَةِ إِذَا جَلَسْتَ إِلَيْهِ يُحَدِّثُكَ بِبِدْعَتِهِ حَذَرْتَهُ، وَفَرَرْتَ مِنْهُ، وَلَكِنَّهُ يُحَدِّثُكَ بِأَحَادِيثِ السُّنَّةِ فِي بِدْءِ مَجْلِسِهِ، ثُمَّ يُدْخِلُ عَلَيْكَ بِدْعَتَهُ، فَلَعَلَّهَا تَلْزَمُ قَلْبَكَ، فَمَتَى تَخْرُجُ مِنْ قَلْبِكَ
Telah menceritakan kepada kami Abul-Qaasim Hafsh bin 'Umar, ia berkata : Telah menceritakan kepada kami Abu Haatim, ia berkata : Telah menceritakan kepada kami Al-Hasan bin Ar-Rabii', ia berkata : Telah menceritakan kepada kami Naufal bin Muthahhar, dari Mufadldlal bin Muhalhal, ia berkata:
"Seandainya engkau bermajelis dengan ahli bid'ah lalu ia berkata kepadamu menyampaikan bid'ahnya, niscaya engkau peringatkan ia dan engkaupun lari darinya. Namun (ketika) ia berbicara denganmu dengan menyampaikan hadits-hadits sunnah di awal majelisnya, kemudian setelah itu ia masukkan bid'ahnya padamu yang mungkin menetap dalam hatimu; maka kapan bid'ah itu dapat keluar dari hatimu ?" [Al-Ibaanah 1/140].
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment