ARISAN
Ust. Erwandi Tarmizi
Ahad, 22 Okt'17 - Blok M Square
Arisan adalah sekelompok org sepakat utk mengeluarkan
sejumlah uang dg nominal yg sama pd setiap pertemuan berkala, kemudian salah
seorg dari mrk berhak menerima uang yg terkumpul berdasarkan undian dan semua
anggota akan menerima nominal yg sama.
Arisan merupakan salah satu cara yg digunakan masyarakat
umum utk mengumpulkan uang demi memenuhi kebutuhan. Arisan jg berfungsi sbg
wadah utk mempererat hubungan sosial sesama anggota kelompok masyarakat.
✏
Kesimpulan scr garis besar :
Arisan hukumnya boleh (fatwa lembaga tetap kerajaan Arab
Saudi yg diketuai oleh Syaikh Abdul Aziz Bin Baz rahimahullah), bahkan Syaikh
Ibnu Utsaimin rahimahullah mengatakan Arisan hukumnya sunnah dan dianjurkan,
krn merupakan salah satu cara utk mendapatkan modal dan mengumpulkan uang yg
terbebas dari riba.
📚 Kumpulan bbrp tanya
jawab :
1. Tanya : bagaimana yg seharusnya kami lakukan bila ada
salah satu dari anggota yg ikut arisan tp dg uang hasil bekerja sbg pengajar
musik (suami istri murni bekerja sbg pengajar musik dan tdk ada penghasilan
lain diluar itu)
Jawab : suruh dia keluar dari anggota arisan.. krn uang yg
digunakan dari hasil yg haram
2. Tanya : bolehkah jika arisannya dibelikan dlm bentuk buku
utk semua anggota scr bergilir dan buku yg dibeli mendpt harga discount (beda
harga dg yg dijual utk umum) ?
Jawab : klo buku yg dibeli tdk berubah harga boleh.. tp jika
buku berubah harga pd bbrp bulan kmdn maka ini menjadi riba krn ada manfaat
lebih
3. Tanya : bagaimana kalau kita ikut arisan, dan kita
biasanya diminta sejumlah uang lg yg akan diberikan kpd satu org yg bertugas
mengumpulkan uang arisan (istilahnya uang jasa/lelah) ?
Jawab : bila yg menerima uang jasa tsb adlh anggota arisan
juga, tidak boleh krn scr hukum tdk boleh menggabungkan dua akad sekaligus
antara jual beli dan pinjam meminjam
4. Tanya : bagaimana hukumnya bila arisan yg kita ikuti
adalah arisan berantai, maksudnya arisan ini dikocok dan tdk sama besar
dapatnya, yg dapat diawal akan mendapat jumlah besar dan seterusnya lebih kecil
dan yg terakhir lebih kecil lagi ?
Jawab : tidak boleh..haram hukumnya.. dan ini riba
5. Tanya : bagaimana hukumnya bila dlm suatu arisan
terkadang kita ada jatah uang konsumsi, misalnya utk uang konsumsi diksh 500rb,
tp kenyataannya kurang dan yg ketempatan selalu nombok lagi ?
Jawab : tidak boleh.. ini riba.. krn akad dlm arisan itu
adalah akad qardh (pinjam meminjam).. tdk boleh memberikan manfaat lebih kpd yg
meminjamkan uangnya kpd kita krn dlm arisan, inti sebenarnya kita dipinjami
uang yg nanti scr berkala dan bergilir akan kita bayar juga.
Utk urusan konsumsi bila tdk ingin jatuh kpd riba maka
jangan disediakan kpd org yg ketempatan arisan.. misalnya yg narik si A di rmh
si A.. maka yg menyediakan konsumsi si B atau C atau D.. bisa digilir spt itu
seterusnya scr bergantian, hal spt ini gpp krn penyediaan konsumsi kpd yg bukan
ketempatan dirmhnya, jatuhnya sbg sedekah kpd keluarga/anggota arisan.
6. Tanya : dlm arisan keluarga biasanya ada tambahan
sejumlah tertentu utk uang kas dan biasanya uang kas ini akan digunakan utk
dana sosial, misalnya ada keluarga sakit dll
Jawab : utk keperluan dana sosial tdk boleh ditentukan
jumlahnya.. terserah dan seikhlasnya org ingin memberi
7. Tanya : dlm arisan keluarga kami, ada tambahan uang yg
kami namakan utk uang kas dan uang itu sdh kami sepakati utk jalan-jalan pd
saat diakhir acara arisan dan ada uang denda/sanksi juga bagi keluarga yg tdk hadir
dlm satu kali pertemuan dan uang denda tsb kami masukkan ke dlm uang kas utk
menambah uang jalan-jalan nantinya.. bagaimana hukum uang denda ini ?
Jawab : tdk boleh memberikan sanksi kpd seseorg dg cara
mengambil dari sebagian hartanya.. diharamkan yg spt ini
Bbrp pertanyaan lain tdk dirangkum krn tdk sesuai tema..
Semoga bermanfaat.. Barakallahu fiikum..
No comments:
Post a Comment