Saturday, November 4, 2017

JANIN YANG MATI DAN BELUM DISHOLATKAN


بِسْـمِ اللّهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُه

Ustadz, ada saudara saya yang mualaf dan baru hijrah ke sunnah.
Sekitar 1 tahun yang lalu beliau keguguran dan langsung mengubur janinnya tanpa disholati.
Jika sudah terlanjur tidak disholati karena tidak tau dan di daerahnya masih banyak khurafat, apa yang harus saudara saya lakukan?
Jazakallaah khoyron.
وَعَلَيْكُمُ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ
بِسْـمِ اللّهِ
Alhamdulillāh
Washshalātu wassalāmu 'alā rasūlillāh, wa 'alā ālihi wa ash hābihi ajma'in.
Jika usia janin sudah lebih dari 120 hari maka *shalat ghaib* , dan doakan untuk si janin, dengan tanpa ada batasan lokasi dan waktu tertentu.
Tapi jika kurang dari itu (ed- 120 hari), maka janin tersebut belum memiliki ruh dan tidak usah diapa-apakan.
Wallahu 'alam.
Wabillahi taufiq.
Dijawab dengan ringkas oleh:
Ustadz Abul Aswad Al Bayati, حفظه الله

Senin, 4 Safar 1439 H /23 Oktober 2017M

No comments:

Post a Comment