Tiga Kali Teguk.
Anas radhiyallahu 'anhu bertutur,
كَانَ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ يَتَنَفَّسُ فِي الشَّرَابِ ثَلَاثًا
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam tatkala meminum air
bernafas tiga kali..
Lalu beliau shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
إِنَّهُ
أَرْوَى وَأَبْرَأُ وَأَمْرَأُ
Sesungguhnya keadaan tersebut lebih melegakan dahaga, lebih
bersih, dan lebih nikmat..” (HR. Al-Bukhari: 5631, Muslim: 2028)
Yaitu bernapas di luar bejana atau gelas tempat minum..
Dalam hadits lain Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam
bersabda,
إذا شَرِبَ أحدُكم فلا
يَتَنَفَّسُ في الإناءِ
“Apabila seseorang dari kalian meminum, jangan ia bernafas
di dalam wadah minuman.." (HR. Al-Bukhari :153, Muslim: 267)
Walau dahaga melanda, ambil jeda sejenak saat minum..
Lebih sesuai petunjuk Nabi, dan baik untuk tubuh kita..
Penelitian
Dr. Abdurrazzaq Al-Kailani berkata: “Minum dan makan sambil
duduk, lebih sehat, lebih selamat, dan lebih sopan, karena apa yang diminum
atau dimakan oleh seseorang akan berjalan pada dinding usus dengan perlahan dan
lembut. Adapun minum sambil berdiri, maka ia akan menyebabkan jatuhnya cairan
dengan keras ke dasar usus, menabraknya dengan keras, jika hal ini terjadi
berulang-ulang dalam waktu lama maka akan menyebabkan melar dan jatuhnya usus,
yang kemudian menyebabkan pernah sekali minum sambil disfungsi pencernaan.
Adapun Rasulullah berdiri, maka itu dikarenakan ada sesuatu yang menghalangi
beliau untuk duduk, seperti penuh sesaknya manusia pada tempat-tempat suci,
bukan merupakan kebiasaan.
Air minum yang masuk dengan cara minum sambil duduk akan
disaring oleh sfringer, Jika kita minum berdiri maka air yang kita minum tanpa
disaring lagi.
Kita sering mendengar saran agar bisa minum air putih banyak
demi kesehatan. Namun jika cara kita salah saat minum air putih itu maka bisa
merugikan kesehatan.
Suatu kajian kesehatan akupuntur yang diadakan salah satu
ahli akupuntur, membuktikan bahwa air minum yang masuk dengan cara minum sambil
duduk lebih baik dibandingkan kita minum dengan cara berdiri.
Air putih yang kita minum saat duduk akan disaring oleh
sfringer. Sfringer adalah suatu struktur maskuler (berotot) yang bisa membuka
(sehingga air kemih bisa lewat) dan menutup. Setiap air yang kita minum akan
disalurkan pada pos-pos penyaringan yang berada di ginjal.
Sebaliknya, jika kita minum air putih dengan cara berdiri,
maka air yang kita minum itu masuk tanpa disaring lagi. Air itu bisa langsung
menuju kandung kemih. Ketika langsung menuju kandung kemih, maka terjadi
pengendapan di saluran ureter.
Karena banyak limbah-limbah yang menyisa di ureter maka hal
ini bisa menyebabkan penyakit kristal ginjal dan merupakan penyakit yang
berbahaya.
Lalu Bagaiman Tata Cara Minum dan Makan yang Benar Menurut
Sunnah Rasulullah shalallahu alaihi wa salam
Meniatkan minum untuk dapat beribadah kepada Allah agar
bernilai pahala.Segala perkara yang mubah dapat bernilai pahala jika disertai
dengan niat untuk beribadah. Wahai ibu, maka niatkanlah aktivitas minum kita
dengan niat agar dapat beribadah kepada Allah. Dan janganlah lupa
memberitahukan anak tentang hal ini.
Memulai minum dengan membaca basmallah.Diantara sunnah Nabi
adalah mengucapkan basmallah sebelum minum. Hal ini berdasarkan hadits yang
memerintahkan membaca ‘bismillah’ sebelum makan. Bacaan bismillah yang sesuai
dengan sunnah adalah cukup dengan bismillah tanpa tambahan ar-Rahman dan
ar-Rahim.
Dari Amr bin Abi Salamah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda, “Wahai anakku, jika engkau hendak makan ucapkanlah bismillah,
makanlah dengan tangan kananmu dan makanlah makanan yang berada di dekatmu.”
(HR Thabrani dalam Mu’jam Kabir)
Dalam silsilah hadits shahihah, 1/611 Syaikh al-Albani
mengatakan, “Sanad hadits ini shahih menurut persyaratan Imam Bukhari dan Imam
Muslim)Wahai ibu, jangan lupa untuk mengingatkan anak-anak kita untuk membaca
‘bismillah’ ketika hendak minum, agar setan tidak ikut serta menikmati makanan
dan minuman yang sedang kita konsumsi.
Minum dengan tangan kanan.Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda,“Jika salah seorang dari kalian hendak makan, hendaklah makan
dengan tangan kanan. Dan apabila ingin minum, hendaklah minum dengan tangan
kanan. Sesungguhnya setan makan dengan tangan kirinya dan minum dengan tangan
kirinya.” (HR. Muslim)Ajarkanlah pada si kecil untuk selalu menggunakan tangan
kanan ketika makan dan minum. Seringkali si kecil lupa meskipun telah kita
ajari, apalagi ketika menyantap makanan ringan (snack) bersama teman mainnya.
Nah, saat kita melihatnya, ingatkanlah ia. Janganlah bosan dan merasa jemu
untuk mengingatkan anak kita. Insyaa Allah jika kita melakukannya dengan ikhlas
mengharap ridha Allah, Allah akan mengganti usaha kita tersebut dengan pahala.
Tidak bernafas dan meniup air minum.Termasuk adab ketika
minum adalah tidak bernafas dan meniup air minum. Ada beberapa hadits mengenai
hal ini:Dari Abu Qatadah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jika
kalian minum maka janganlah bernafas dalam wadah air minumnya.” (HR. Bukhari
no. 5630 dan Muslim no. 263)
Dari Ibnu Abbas, “Sesungguhnya Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam melarang untuk bernafas atau meniup wadah air minum.” (HR. Turmudzi no.
1888 dan Abu Dawud no. 3728, hadits ini dishahihkan oleh Al-Albani).Dalam
Syarah Shahih Muslim, Imam Nawawi mengatakan, “Larangan bernafas dalam wadah
air minum adalah termasuk etika karena dikhawatirkan hal tersebut mengotori air
minum atau menimbulkan bau yang tidak enak atau dikhawatirkan ada sesuatu dari
mulut dan hidung yang jatuh ke dalamnya dan hal-hal semacam itu.
Dalam Zaadul Maad IV/325 Imam Ibnul Qayyim mengatakan,
“Terdapat larangan meniup minuman karena hal itu menimbulkan bau yang tidak
enak yang berasal dari mulut. Bau tidak enak ini bisa menyebabkan orang tidak
mau meminumnya lebih-lebih jika orang yang meniup tadi bau mulutnya sedang
berubah. Ringkasnya hal ini disebabkan nafas orang yang meniup itu akan
bercampur dengan minuman. Oleh karena itu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam melarang dua hal sekaligus yaitu mengambil nafas dalam wadah air minum
dan meniupinya.
Bernafas tiga kali ketika minum.Dari Anas bin Malik
radhiyallahu ‘anhu beliau mengatakan, “Ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam minum beliau mengambil nafas di luar wadah air minum sebanyak tiga
kali.” Dan beliau bersabda, “Hal itu lebih segar, lebih enak dan lebih nikmat.”
Anas mengatakan, “Oleh karena itu ketika aku minum, aku
bernafas tiga kali.” (HR. Bukhari no. 45631 dan Muslim no. 2028). Yang dimaksud
bernafas tiga kali dalam hadits di atas adalah bernafas di luar wadah air minum
dengan menjauhkan wadah tersebut dari mulut terlebih dahulu, karena bernafas
dalam wadah air minum adalah satu hal yang terlarang sebagaimana penjelasan di
atas.
Larangan minum langsung dari mulut teko/ceret.Dari Abu
Hurairah, beliau berkata, “Rasulullah melarang minum langsung dari mulut qirbah
(wadah air yang terbuat dari kulit) atau wadah air minum yang lainnya.” (HR
Bukhari no. 5627).
Menurut sebagian ulama minum langsung dari mulut teko hukumnya
adalah haram, namun mayoritas ulama mengatakan hukumnya makruh. Ketahuilah
wahai para ibu muslimah, yang sesuai dengan adab islami adalah menuangkan air
tersebut ke dalam gelas kemudian baru meminumnya.Dari Kabsyah al-Anshariyyah,
beliau mengatakan, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam masuk ke dalam
rumahku lalu beliau minum dari mulut qirbah yang digantungkan sambil berdiri.
Aku lantas menuju qirbah tersebut dan memutus mulut qirbah itu.” (HR. Turmudzi
no. 1892, Ibnu Majah no. 3423 dan dishahihkan oleh Al-Albani)
Hadits ini menunjukkan bolehnya minum dari mulut wadah air.
Untuk mengkompromikan dengan hadits-hadits yang melarang, al-Hafidz Ibnu Hajar
al-Atsqalani mengatakan, “Hadits yang menunjukkan bolehnya minum dari mulut
wadah air itu berlaku dalam kondisi terpaksa.” Mengompromikan dua jenis hadits
yang nampak bertentangan itu lebih baik daripada menyatakan bahwa salah satunya
itu mansukh (tidak berlaku).”(Fathul Baari, X/94)
Minum dengan posisi duduk.Terdapat hadits yang melarang
minum sambil berdiri. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu,
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Janganlah kalian minum sambil berdiri. Barang siapa lupa sehingga minum sambil
berdiri, maka hendaklah ia berusaha untuk memuntahkannya.” (HR. Ahmad no 8135)
Namun disamping itu, terdapat pula hadits yang menunjukkan
bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam minum sambil berdiri. Dari Ibnu Abbas
beliau mengatakan, “Aku memberikan air zam-zam kepada Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam. Maka beliau lantas minum dalam keadaan berdiri.” (HR.
Bukhari no. 1637, dan Muslim no. 2027)Dalam hadits yang pertama Rasulullah
melarang minum sambil berdiri sedangkan hadits kedua adalah dalil bolehnya
minum sambil berdiri. Kedua hadits tersebut adalah shahih. Lalu bagaimana
mengkompromikannya?
Mengenai hadits di atas, ada ulama yang berkesimpulan minum
sambil berdiri diperbolehkan, meski yang lebih utama adalah minum sambil duduk.
Diantara ulama tersebut adalah Imam Nawawi dan Syaikh Utsaimin. Meskipun minum
sambil berdiri diperbolehkan, namun yang lebih utama adalah sambil duduk karena
makan dan minum sambil duduk adalah kebiasaan Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam. Minum sambil berdiri tidaklah haram akan tetapi melakukan hal yang
kurang utama.
Menutup bejana air pada malam hari.Biasakan diri kita untuk
menutup bejana air pada malam hari dan jangan lupa mengajarkan anak kita
tentang hal ini. Sebagaimana hadits dari Jabir bin Abdillah, ia berkata, aku
mendengar Rasulullah bersabda,
“Tutuplah bejana-bejana dan wadah air. Karena dalam satu
tahun ada satu malam, ketika ituturun wabah, tidaklah ia melewati bejana-bejana
yang tidak tertutup, ataupun wadah air yang tidak diikat melainkan akan turun
padanya bibit penyakit.” (HR. Muslim)
Puas dengan minuman yang ada dan tidak mencelanya.
Ajarkan pula kepada anak-anak kita, bahwa kita tidak boleh
mencela makanan walaupun kita tidak menyukainya. ajarkan dengan baik dan lembut
sehingga anak memahaminya bukan membangkan terhadap peringatan kita
Mas, bkin thread tolong pake otaknya dikit, carinya fisiologi ginjal, bedanya ginjal ama gastrointstinal apa, apa dan bagaimana menyaringnya.
ReplyDeleteJelas2 ginjal nyaringnya darah, ini ngomongnya aer ditelen lngsung nyampe ginjal dari mana